Aku dan tiap langkah yang telah ku lalui, meninggalkan banyak jejak yang semua nya tak selalu baik.
Aku yang
dengan terengah, menganggap diriku sebagai pendosa, yang bahkan aku sendiri tak
cukup mampu untuk menghindari.
Aku yang
harusnya mampu menjadikan diri ku baik dulu, nyatanya tak mempunyai cukup nyali
untuk beranjak ke langkah yang lebih baik.
Ya Rabb, hina
nya seorang peminta-minta untuk hal baik seperti diriku ini, yang bahkan tak
pernah melakukan hal baik sedikit pun untukMU. Banyaknya
pinta hal baik, yang sebenarnya membuatku malu.
Bukankah ketika aku tak mampu melepaskan
apa-apa yang membuatku nyaman sekarang (katanya), berarti aku tak mempercayai
takdir indahMU untuk hal yang lebih Istimewa, yang sebenarnya telah KAU
persiapkan untukku?
“Aku menjadi
lirih, terenyuh, lalu…memaki diriku sendiri…”
Rabb (lirihku)…nyatanya
aku belum cukup kuat untuk melepaskan semuanya. Dengan segala kelemahan aku
mengatakan ini Rabb.
Ahhh…banyak
sekali basa-basiku, apalagi pintaku. Nyatanya, aku selalu meminta ampunan tapi
dengan kesenanganku selalu kembali mengingkarinya.
Rabb…
Teruntuk lelaki
yang telah dipersiapkan Tuhan jauh disana, sepertinya aku menelurusi langkah
yang mengambang, yang aku sendiri tak tahu kemana harus berpijak.
Bercerita lewat
khusyuk menengadah kepadamulah yang aku bisa,
Aku tak cukup
kuat untuk melepaskan apa yang selama ini aku jalani.
Ya Rabb, aku
tau aku salah, mengapa sampai hati aku tak bisa melepaskannya? Bisa-bisanya aku selalu meragukan kekuatanmu, aku terenyah.
Ya Rab, untuk
lelaki ku kelak, tak hanya mencintaiku saja, tapi mampu menghormatiku, dan
selalu menomorsatukan KAU diatas segalanya.
Pinta harapku
untuk lelakiku kelak, selalu sayangi dan istimewakan ibunya, maka dia akan tahu
bagaimana dia mengistimewakan perempuannya kelak. Karena sebaiknya
lelaki adalah yang sangat menyayangi dan mampu mengistemewakan ibunya, pun
selalu mengingat Rabbnya
Dari yang (sebenarnya) mencintaiMU, Rabb.
Aku, yang selalu meminta baik terhadapMU untuk ku.
Namun, tak cukup kuat menguatkan diriku sendiri atas
KekuatanMU.
Salam Lirih dari (Pendosa seperti (a)ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar