Jumat, 19 Juni 2015

...Aku...teruntukmu Tuan

Aku tidak ingin terlalu terburu - buru mengecam bahwa ini yang ternyaman
ntah hal apa yang membuat aku terseret kembali ke laman satu ini.
aku tidak mengerti benar apa yang sedang saya rasakan
rasanya aku tidak terlalu mengalaminya kemarin,
tapi akhir-akhir ini aku terlalu berlebih untuk merasakannya

Teruntuk tuan yang sedang berada didalam perjalanan saya
yang sedang berjalan beriringan, yang dengan sok pdnya kita akan sampai ketujuan
ntahlah, ini terlalu berlebih untuk merasakannya.
aku tidak pernah merasakan hal lebih seperti ini
yang aku tau aku memang orang yang masa bodo.

Tiba-tiba balasan chat itu muncu dengan bertuliskan
"Ciyeee yang jatuh hati beneran"

DEGHH!
aku tidak terlalu buru-buru menjawab iya menanggapinya
yang jelas aku kurang mengerti apa yang benar saya rasakan akhir-akhir ini
sudah lama, bahkan sudah lama ketika kita membicarakan hubungan

ya, aku memamg orang yang masa bodo,
jarang sekali aku mengatakan hal - hal yang jujur, sampai akhirnya seperti sekarang.
tiba saatnya seorang perempuan akan mencaci maki dirinya sendiri karena menganggap dirinya yang bersalah; seperti halnya menyakiti walaupun sedikit pun tidak bermaksud untuk menyakiti.

Teman, apakah kau pernah merasakan hal yang sama sepertiku akhir-akhir ini?
Apakah kau pernah merasakan ingin selalu dekat dengan orang yang memang telah lama dekat dengan mu?
Apakah kau pernah merasakan ingin selalu mendapatkan kabar dari seseorang yang sedang berjalan bersamamu sekarang?
apakah kau pernah merasakan untuk selalu berbagi cerita apapun yang sedang kau alami dengan seseorang tersebut?
Teman, apakah kau pernah mengalami hal - hal yang kusebutkan tadi?

IYAAAA.
akhir-akhir ini aku terlalu merasakan hal itu, bahkan aku membingungkan diriku sendiri.
aku tidak mengerti benar apa maksud semuanya, apa yang benar-benar aku rasakan pun aku belum mengerti sepenuhnya.

Aku tidak ingin buru-buru memberi label atau hak paten untuk memastikannya.
aku takut ini terlalu rasa yang hanya berlebihan.

Teman, apakah kau pernah merasakan ketakutan?
Aku sedang mengalaminya teman.
berbicara tentang hubungan yang mulai sudah lama, bahkan sudah hampir mengenal semuanya, melakukan semua hal bersama, membuat aku merasakan takut teman.

Aku sedang takut, teman.
Aku takut ketika yang aku miliki sekarang harus hilang!

"Saya takut memulai hal yang baru dengan orang yang baru (Lagi)"
Melow banget rasanya.

Teruntuk tuan.
Semoga kita selalu disatukan, walaupun disetiap keadaan yang menyakitkan.
dan sempat mengucapkan terimakasih kepada hal yang menyakitkan;
karenanya kita menjadi semakin kuat.

Teruntuk tuan.
semoga kau tetap disini, seperti hal yang selalu kau sebut; sampai akhir.
semoga kau tetap disini, meredakan semua ego besar yang aku miliki.

Semoga kita selalu disatukan, tanpa banyak alasan mengapa dan harus?!

Teruntuk tuan.
semoga kau tetap disini, selalu bersabar sampai kau bisa selalu memelukku ketika aku merasakan takut.
Aku tahu, kita-bukan orang yang pertama, sudah beberapa orang dahulu yang mengisi hari-hari kita,
tapi aku tidak tahu, mengapa akhir-akhir ini aku berharap Tuhan menjadikan kau sebagai ujung penantian.

Teruntuk tuan.
semoga kita disatukan, disambut suka cita, bersama waktu dan dunia yang akan selalu kita hadapi.
yang selalu bisa memmbereskan setiap luka yang kita goreskan.
tidak peduli tuan, semoga Tuhan menghadiahkan kebahagiaan untuk kita selalu.

Teruntuk tuan.
semoga kau tetap disini, menghapus ketakutan-ketakutan yang kupikirkan-yang belum tentu terjadi.
dan memastikan tidak akan pernah terjadi.

Teruntuk tuan.
semoga kita tetap bersatu; mengucapkan terimakasih kepada apapun yang membuat kita sakit-sedih-lalu bangkit kembali.

Teruntuk tuan.
semoga kau selalu bahagia, tertawa lepas, dan tetap disini.

Salam peluk terhangat untukmu tuan.
aku mengkhawatirkanmu pun menyayangimu, selalu.

Arum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar