Rabu, 19 November 2014

Kau tahu aku kecewa, Lalu?

Pilihannya hanya ada dua :
"melanjutkan atau memberhentikan"
 "mempertahankan atau melepaskan"

...Bahkan ketika hal itu baik untukmu, namun kau tak pernah merasakan nyaman maka tak ada gunanya. percuma, lalu...lepaskanlah

Hingga kecewa yang aku tahan sampai tiba diubun-ubun, aku tetap menahannya.
Menganggap semua akan sama baiknya.
Lalu?
Kau tidak ingin berbicara banyak denganku?
Aku pikir jawabannya "iya"

Hei, aku sedang rindu.
Aku rindu. Aku ingin bicara banyak denganmu.
Aku tak suka menuliskan keluh kesahku lewat pesan singkat yang sering kita lakukan.
Aku ingin bertemu, berbicara langsung, dan berkeluh kesah.

...bahkan ketika aku mendengar semua tanggapan baik dari orang lain, aku selalu tersenyum, menyatakan bahwa kta berhasil selalu terlihat baik-baik saja.

mungkin aku sulit untuk jujur terhadap apa yang aku rasakan, keluh kesahku, bahkan seulas senyum yang selalu tampak. mungkin aku berbohong. yaa mungkin.

Aku tahu, aku tak terlalu memusingkan kapan kau akan memberi kabar.
Kau masih bebas pergi kemanapun, melakukan apapun tanpa harus pernah mengabarkan.
Yah kau berhak atas semua itu, lakukanlah. 
Lalu?
Kau tidak berpikir jauh bukan?
Yah anggap saja ini tidak penting, karena memang "aku tidak penting"

...bahkan aku selalu menganggap semua ini terlihat biasa saja, tapi kadang hari aku tak ingin berbohong, menutupi bahwa aku inginkan semuanya, dan perempuan akan tetap kembali kepada kodratnya, dimana titik terlemahnya, untuk diperhatikan.

Abaikan semuanya. Anggap tak pernah ada.
Lalu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar