Minggu, 26 Januari 2014

Pergilah...Jika ingin "..." Pergi...

Aku masih saja bodoh, duduk, lalu tertidur namun tak terlelap...
Kadang manusia menjaga perasaan orang lain dengan menaruhkan perasaannya lalu terinjak...
Benar, ini terlalu bodoh...

Aku...memang memutuskan untuk keluar dari "rumah'' terlebih dahulu...
Hanya raga... kau tahu?
Namun, sebongkah rasa yang utuh masih tetap tertinggal di "rumah" itu...
Aku...selalu berjanji akan pulang, berbicara dengan hatikku sendiri rasanya sudah cukup...
Aku...berjanji untuk pulang, aku tetap berjanji...

Aku...dalam perjalanan untuk pulang, "kemarin"...
Jalanku tiba-tiba tersentak, sudah sampai didepan rumah, lalu aku mengetuk pintu, memberi tanda ada "aku" disini, bahwa aku ingin pulang...
Mengetuk pintu, meminta izin untuk diberi masuk kedalam rumah yang belum lama aku tinggalkan...

Ntah, apa yang selalu membuat saya yakin, bahwa harapan dan perasaan itu masih tetap utuh dijaga sang pemilik rumah...
Aku mengucapkan sebait kata yang mewakilkan keinginanku untuk "pulang"...
Aku menunggu...masih saja menunggu jawaban semu itu...
Lalu aku mendapatkannya, ibarat kata yang menyakitkan jawaban itu telah mewakili semuanya...

Aku...tak diizinkan lagi untuk tinggal...
Aku...tak diharapkan lagi untuk pulang...
Ruang yang semula utuh, membulat, kini rasanya hampa, kosong tak berasa apapun...

 Aku...cukup tahu diri, "tuan rumah" itu tak mengizinkan lagi "tamu lamanya" masuk dan tinggal kembali... Cukup tahu diri, berbesar hati, untuk berbalik arah meninggalkan "rumah" itu...
Aku...tahu diri, "rumah" itu sudah lebih nyaman tanpa aku (lagi), lebih indah dan bahagia tanpa aku, atau telah ada "tamu baru" yang membuat "tuan rumah" itu nyaman tanpa kehadiranku?...
Semuanya TEKA - TEKI ...

Aku, sangat mengenal "tuan rumah" itu, cukup lama membangun "rumah" yang mungkin telah dihuninya bersama "tamu yang baru"...Tamu yang membuatnya lebih nyaman tanpa kehadiranku lagi...
Aku, bukan orang yang hanya 1 hari mengenal dan bertemu, tidak cukupkah? mungkin tidak cukup bagimu, tapi bagiku lebih dari cukup ...
Aku, sangat mengenali sosok itu, mengenali sedetail apapun kelakuan sosok itu...
Dan ketika semuanya tak lagi sama seperti perlakuan kemarin terhadapku, Aku sangat merasakan :)

Aku, tahu ketika bertemu, tatapan itu tak sama lagi, tak seutuhnya tatapan untukku, kau berbeda...
Berbeda, tapi aku masih saja terhanyut...Kau berkata sayang? Tidak cukupkah perkataan kemarin yang menyakitkan, "kau ingin bebas"...perkataan itu selalu terngiang diatas kepalaku...
Aku berjanji...Aku tidak akan datang lagi...:)

Asaku tumbuh menjadi harapan baru yang lebih baik, tapi...ketika aku baru ingin memulai, kau datang lagi, menampakkan diri, dan masuk kedalam kehidupanku, menyelinap lewat celah yang mungkin sedikit lagi mulai tertutup...Aku...jelas tak mengerti...Apa mau mu? Bilang saja...

Tetap sama ketika bertemu...kau berbeda tak seutuh biasanya, tak seutuh kau datang hanya untukku, tatapan itu...tak sama, tatapan itu tak utuh membulat untuk menatapku....berbeda...
Seperti telah terbagi, ntahlah...ini hanya perasaan semuku atau ini benar - benar ada...

Tak lama...ternyata benar, benar..sebuah "teka-teki"...lalu, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Tuhan menunjukkan jawabannya kepadaku :)
Benar...perasaan yang utuh untukku (dulu) telah terbagi...semuanya benar...
Ada "tamu baru"yang telah mampu menggantikan posisiku di "rumah" itu...
Ada "tamu baru" yang mampu membuatmu nyaman tanpa kehadiranku...
Benar...Tamu Baru ... :)

Semuanya tidak utuh lagi, semuanya serba terbagi...tidak membulat utuh layaknya kemarin...
Aku...yang pada awalnya berperasaan utuh, bersusah payah membulatkan perasaanku kembali, dan melupakan kesakitan kemarin, terasa ada yang memecahkannya kembali...
Asaku yang semula ditangkap, lalu menjadi harapan yang dicampakkan, perasaanku tak utuh lagi, berantakan, aku tak mau lagi memungut semua yang berserakan itu, kepingan kecil perasaan yang berserakan itu kubiarkan terinjak, hilang, dan punah bersama butiran permata yang sudah mulai berjatuhan...Perasaanku...biarkanlah utuh dengan sendirinya...

Aku...tak mempunyai kekuatan lagi untuk memungutnya...hatiku hancur kau tahu? Hancur sehancurnya :)
Biarkan perasaanku berserakan, ntah kapan aku akan memungutnya kembali, itu tidak akan utuh lagi, aku membiarkannya berantakan, hilang, dan aku berharap semuanya akan punah bersama waktu...

Akan aku tepati, aku berjanji akan jauh dan menjauh sejauh mungkin dari kehidupanmu, seperti hal yang telah kamu minta...
Aku...berjanji akan memungut dan merapikan kembali perasaanku, Aku akan membereskannya sendiri, tapi ntah sampai kapan ... :)

Aku...takut untuk berharap lagi, kuhentikan semua sampai hari terakhir itu, kau tak lagi sama, tak benar lagi rasa yang utuh itu, untukku, kau telah berbeda, semuanya telah terbagi ... :)

---
Aku...mengingkari janjiku, lagi - lagi aku tak bisa menahan kekuatanku lagi, kekuatanku jatuh lagi...
Aku...kembali mengingkari janjiku...aku mencoba kembali untuk "pulang"...walaupun sebelumnya aku akan tahu, ini semua akan sia - sia lagi...
Akhirnya...usahaku kembali sia - sia, aku tertancap kebawah, ntah apa yang aku rasakan...
Aku...merasakan hampa...kosong...mati rasa ... :)

Aku...sudah tahu...jika ini adalah hal yang telah berapa kali aku lakukan...
Aku...sadar...aku telah berulang kali merendahkan diri...Aku bodoh...iya benar, aku memang terlalu bodoh untuk yang satu ini ... :)
Aku...tahu...Aku sadar...aku sudah disakiti, aku sudah merendahkan diri...tapi...Aku tidak tahu apa yang membuat "aku" untuk selalu ingin berjuang dan berusaha...

Aku... mengaku salah...Aku telah berjanji untuk "pulang"...Dan aku telah melakukannya berulang kali...Aku selalu ingin berusaha...
Aku...mengaku salah...Aku telah memulai dan mendahului...
Aku...mengaku salah...itulah sebabnya aku berusaha untuk memperbaiki...mengawali...
Tapi...semuanya dijatuhkan...cukupkan...cukupkan... :)

Aku...sudah merendahkan diri...berulang kali...
Aku...harus menutup rapat keinginan hatiku jika ingin berusaha lagi...
Aku...berhenti...Aku lelah...Aku sudah terlalu jauh terjatuh...
Aku...berjanji...akan menjauh...seperti yang telah berulang kali kau minta ...
Aku...akan memastikan, Aku berhenti, cukupkanlah usahaku...Aku Berhenti ... :)

"Jangan pernah kembali kepada seseorang yang telah memintaku untuk pergi, kecuali dia yang memintamu untuk kembali, dan Tuhan mengizinkan hatimu untuk kembali juga" - saya

Sekarang tugasku benar-benar selesai, menjaga perasaanmu bukan lagi menjadi kapasitasku...
Ntah dalam waktu yang lama atau sebentar, ketika semuanya sudah dimengerti mungkin aku sudah jauh berjalan kedepan...Pergilah...jika ingin "benar-benar" Pergi ... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar