Bak asam kuat, ucapmu bagai melekat pada perasaan.
Sisi Meldival yang tak terusik, kau ada, namun tak tampak.
Lalu, pergi dan hilang.
Ucapku tak kunjung sampai hingga semakin dekat makin memudar.
Bak menebak langit abu-abu, hingga menjadi kelabu.
Langit senja yang menghadirkan jingga, seperti itulah kata-kata kau yang tak pernah terlupakan.
Bak perbedaan, senja melekat karena indah, tapi kata-katamu begitu melekat karena menyakiti.
-Rume-
April, 16th 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar