Jumat, 18 Juli 2014

Untuk merindu pun aku bertanya

"Jika rasaku tak mengindahkan apa yang telah kau perbuat, maka kau boleh pergi, dan jangan pernah kembali lagi"...

Bukan hanya terkadang dan semoga apa yang aku harapkan sama dengan orang lain harapkan...
Karena tak butuh yang berlebihan, hanya saja aku membutuhkan yang tidak pergi...
Aku bukan orang yang pandai membujuk, jauh jika aku harus memohon...
Bukannya tak mau berjuang, melainkan aku tak ingin "terlihat" berjuang.

Jika adanya aku tak membuatmu merasa mempunyai teman, dan tak adanya aku tak membuat kau merasa sendirian, maka bukan aku orang yang tepat untuk merasakan perjuanganmu, bukan aku orang yang seharusnya hadir dimasa ini, dan bukan aku yang berhak atas rasamu.

Ini bukan masalah kau harus selalu ada, aku tak akan pernah menuntut.
Aku ya aku, tetap seperti ini, tetap tak banyak bertanya ketika satu hari bahkan lebih kau tak ada.
Aku juga tak akan bertanya "kemana kamu beberapa hari ini?"...tidak, aku tidak akan bertanya,
sejauh apapun jarak, banyaknya orang yang membuatmu bahagia, jika kau mengingatku, kau pasti akan datang tanpa pernah aku meminta dan bertanya.

Satu pertanyaan yang mungkin menyakitkan "Boleh aku merindu?"
2 orang rekanku selalu bertentangan dengan hal ini, hati yang selalu baik mengizinkan aku untuk selalu merindu, tapi pikiranku juga tak kalah baik, dia selalu memaksaku untuk tidak merindu dengan alasan logika akan menyakitkan nantinya, jika yang dirindukan malah tak merindukan balik, bahkan lebih menyakitkan jika merindukan orang lain.

Hati dan pikiran juga memaksaku sadar untuk selalu tidak "ke-GR-an" kalo lagi dibuat bahagia, mereka sama-sama mengatakan jangan terlalu bahagia, siapa tahu akan ada orang yang lebih dibuat bahagia dibanding kamu. Selalu sadar, dengan hal ini. Bodohnya aku selalu percaya.

Jadi, bolehkah aku merindu?

Kau merindukanku? Segera datang dan sembuhkan penyakit akut ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar