Minggu, 03 Februari 2019

Manusia dan Perubahan

Hari ini akan tergantikan jika telah datang esok hari. 
Hujan ini tak akan selamanya turun, akan ada masanya berhenti, bahkan tak membasahi bumi dalam beberapa waktu.


  • Mendung tak selamanya juga menyelimuti langit, akan hadir pula mentari yang akan menyambut hari-hari baru. 

Manusia dan keadaan berubah seakan-akan jalannya sama seperti waktu. 

Manusia bertambah pola pikir disetiap hari nya, lalu membuat keadaan berubah. 
Ntah berubah ke arah yang baik atau semakin buruk.
Semua tergantung pada manusianya sendiri.

Begitu pula keadaan, bagaimana manusia mampu menciptakan keadaan yang maju atau sebaliknya.
Atau bahkan perubahan yang mampu membuat manusia hancur perlahan-lahan.

"Yang patah tumbuh, yang hilang berganti" begitulah kata para penyair.
Yang berubah akan digantikan pula kepada yang berubah, ntah cepat atau lambat semua akan mengalami perubahan, karena waktu tak akan menunggu manusia-manusia di bumi ini.

Apapun yang terjadi biarlah waktu yang akan menjawab. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh sang pencipta, ntah bagaimana manusia itu menghadapi perubahan. Mensyukuri atau bahkan memaki-maki dirinya karena perubahan. 

Tak semua yang terjadi butuh jawaban yang tepat dengan cepat, semuanya akan menikmati proses masing-masing hingga akhirnya memang harusnya begini dan baiknya terjadi begini. Semuanya kembali kepada manusia itu sendiri, menerima atau menolak (yang sebenarnya sudah terjadi). 

Manusia juga mampu memilih, ingin seperti apa hidupnya. Menetap dalam keterpurukan karena gagal dalam hidupnya atau melanjutkan hidup dan bangkit dari keterpurukan lalu bersyukur sebanyak-banyaknya.

Manusia juga berhak menangis dan memaki-maki dirinya karena gagal dalam suatu fase di hidupnya tapi tak harus selamanya begitu. 

Cukupkanlah dirimu menikmati kesedihan dan maki-makian yang kau tujukan untuk dirimu sendiri, dan akan ada masanya kau sadar "kau tak sepantasnya begitu, ketika kau memaki-maki dirimu, khawatir akan hidupmu selanjutnya, sama saja kau memaki-maki Tuhanmu dan meremehkan Tuhanmu" .

Menikmati semua perubahan akan banyak memberikanmu pelajaran baru dalam hidup. Seperti kau berhasil melawati hari-hari buruk kegagalanmu dan kau dengan puas memaki-maki dirimu sendiri, hingga akhirnya kau menemukan waktu untuk kembali berdiri tegak. 

Menemukan suatu keadaan yang baru dan menemukan dirimu yang sebenarnya sudah kembali. Tak selamanya harus begini, karena Tuhan paling tahu akan baik dan buruk untuk hidupmu. Tugasmu hanya menerima dan bersyukur. 

Semakin hari keadaan yang berubah akan menghasilkan pengalaman-pengalaman baru untuk manusia itu sendiri. Berhenti untuk tidak memaki-maki diri sendiri adalah satu hal yang tepat untuk tetap menunjukkan rasa syukur kita. Mengerti dan memaafkan diri sendiri akan jauh lebih utama dari segala solusi terbaik di dunia ini. Karena yang paling mengerti dirimu adalah dirimu sendiri dan lawan terbesar dalam hidup bukan orang lain tapi diri mu sendiri.

Jangan tunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka kau akan bahagia, selalu dan selamanya ☺️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar