Rabu, 12 September 2018

Tak Sengaja Ku temukan

Kamu akan menemui banyak teman bermain dan nongkrong, tapi tak banyak teman yang mampu mengerti sebenar-benarnya dirimu, yang ingin mendengarkan curhatan patah hati mu yang tak kenal bosan, dan yang tak lantas pergi walaupun kau sudah menyakiti hatinya.

Kamu akan bertemu teman dan berada dalam satu kelompok. Setiap jenjang yang kamu lalui akan kamu temui pula orang-orang baru dan berada di kelompok baru. Bisa jadi dalam satu kelompokmu ada banyak teman yang kau anggap sebagai teman dekat, tapi sebenarnya tak sedekat itu, hanya saja waktu dan kepentingan yang membuat kalian dekat.

Sebagaimana akhirnya, ketika sudah menyelesaikan jenjang pendidikanmu satu persatu, maka orang-orang yang kau temui itu pula akan hilang dan berganti dengan orang-orang dekat yang sama memiliki kepentingan denganmu.

Namun, akan kau temui pula orang-orang yang sudah tak lagi satu kepentingan denganmu tapi akan ada saja waktu yang membuat kalian ngobrol receh lewat chat, telepon mendengarkan cerita cerita patah hati, jatuh cinta, tanpa kenal bosan, tidur bersama dalam satu waktu, membicarakan apa saja yang tak kenal waktu, menceritakan cerita-cerita yang sama, diulang-ulang namun tidak pernah saling bosan.

Berteman di umur 20 tahun keatas akan terasa sekali dalam kuantitas, tapi lebih banyak dalam hal kualitas. Aku, tak perlu banyak teman nongkrong, haha-hihi, jalan, tapi menjauh ketika aku tak bisa diajak nongkrong bareng, ketika aku tak ada uang, tak pakai barang branded. 

Teman bukan hanya untuk sekadar menunjukkan bahwa aku punya banyak teman, foto sana sini, haha hihi, nongkrong sana sini, show up kalo kita punya banyak teman. Hidup tak perlu pengakuan bukan? Apalagi pengakuan orang-orang bahwa "wah dia banyak teman yaa, nongkrong sana sini, pakai barang mewah" tapi setiap moment terpenting hidupmu orang-orang itu tak pernah hadir.

Cukuplah menambah daftar teman yang hanya ingin ada pada saat haha hihi hidupmu, tapi tak pernah ada saat kamu berada dikeadaan terburuk hidupmu. Perlihatkan sifat terburukmu dalam berteman, jangan hanya bersikap manis untuk berteman. Karena teman yang bermakna akan melihat kebaikanmu lewat sisi terburukmu. 

Lantas, bagiku mempunyai teman yang bermakna dan sanggup menjelaskan kepada orang-orang yang sering kali menjahat-jahatkan kita bahwa sebenarnya "dia tidak seperti itu, kau belum mengenal baik dia" bagiku lbih dari cukup.

Akan ada banyak jenis teman, teman nongkrong, teman belajar, teman curhat, teman cerita, teman ghibah, atau bahkan teman yang selalu ada, dan lain-lain. Please, find them! Tapi, kau tak perlu mencari satu per satu orang dgn kriteria spesifik, jika orang yang kau temui ini sudah "completed package" 

Bukan, bukannya aku tak butuh teman untuk diajak nongkrong dan haha hihi, tapi aku juga butuh teman yang apabila aku "passed away" but i dunno when the time come for me. I wish, they will send the best pray for me. 

Tengkyuuu for being here for me. Stop pencitraan!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar